Demikian disampaikan Duta Besar Rachmat Budiman dalam kapasitas sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada Sidang General Conference ke-58 Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), 22-26 September 2014 di Wina, Austria.
"Indonesia juga sedang mengembangkan infrastruktur untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir," ujar Dubes.
Pada sesi Debat Umum sdang tersebut, Dubes menyatakan bahwa Indonesia telah pula menerbitkan “The Indonesian Nuclear Energy Outlook (INEO)” pada Agustus 2014, sebagai salah satu referensi nasional dalam pembangunan energi di Indonesia.
"Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat keperluan bagi Indonesia untuk memanfaatkan pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menunjang ketersediaan energi nasional," tegas Dubes.
Untuk itu, lanjut Dubes, pemerintah telah menyelesaikan studi kelayakan komprehensif yang juga mencakup site study di Pulau Bangka. Sementara itu untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan publik atas pembangkit listrik tenaga nuklir, Indonesia akan membangun Reaktor Daya Non-Komersial (RDNK).
Menurut Dubes, pembangunan reaktor tersebut antara lain dimaksudkan sebagai pembuktian kelayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia, baik dari aspek keselamatan dan keandalan operasi maupun aspek penguasaan dan pengembangan teknologi. Next
Halaman 1 2 3 Next
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB
(es/es)
View the Original article
0 komentar:
Posting Komentar