Di rumah sakit, penanganan SBS beragam tergantung dari tingkat keparahannya. dr Marissa TS Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara mengatakan pengobatan SBS dapat dilakukan di rumah sakit setelah sebelumnya melalui CT Scan.
"Harus segera dibawa ke RS untuk dilakukan CT scan. kalau sudah ketauan kan jadinya bisa diambil pembuluh darah yang pecah itu dengan melakukan tindakan operasi," kata dr Marissa kepada detikHealth seperti ditulis pada Rabu (24/9/2014).
Operasi adalah tindakan yang umumnya dilakukan untuk mengobati SBS. Karena kerusakan pada otak bayi sudah terjadi, operasi yang dilakukan hanya bisa sebatas mencegah kerusakan lebih jauh.
dr Meta Hanindita dari RSDUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan jika tidak ditangani SBS dapat menyebabkan kematian. Bahkan dikatakan oleh dr Meta, satu dari empat bayi dengan SBS meninggal dunia.
"Pengobatan SBS akan sangat tergantung dari keparahan yang terjadi. Secara umum, bisa jadi dibutuhkan bantuan untuk pernapasan, kemudian terapi untuk menurunkan tekanan intra kranial yang meningkat . Bisa dengan obat-obatan, atau operasi untuk mengeluarkan darah di dalam otak," papar dr Meta yang kini tengah mengambil pendidikan dokter anak di FK Unair.
Agar SBS tidak terjadi pada anak, orang tua disarankan oleh dr Adi Kusumadi SpA untuk tidak menggoyangkan anak secara kencang. Menenangkan anak dengan cara menggoyang-goyangkan badannya boleh dilakukan dalam batas yang sewajarnya.
"Selama nggak ngayun-ngayun terlalu kencang ya nggak akan kena Shaken Baby Syndrome," tutup dr Adi.
(vta/vta) Artikel detikHealth juga bisa dibaca melalui aplikasi detikcom untuk Android, BlackBerry, iPhone, iPad & Windows Phone. Install sekarang!
Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini
.sharemenu ul, .sharemenu ul li{list-style: none none outside;}.comment_balon { width: 65px;}.comment_balon a { text-decoration: none;}.comment_balon .satu {height: 35px;background: url(/image/detik.sprite.gif) 0px -720px no-repeat;text-decoration: none !important;font-size: 20px;text-align: center;padding-top: 7px;color:#666;font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;}View the Original article
0 komentar:
Posting Komentar