Lama Menunggu, Banyak Jemaah Haji Lansia Berdoa Meninggal di Mekah

Written By Unknown on Selasa, 23 September 2014 | 06.48

Info PenyakitInfo Obat Amandel (Tonsilitis) Deskripsi Penyebab Gejala Pengobatan Alzheimer Deskripsi Penyebab Gejala Pengobatan Anemia Deskripsi Penyebab Gejala Pengobatan Antalgin 500 mg Deskripsi Indikasi Dosis Komposisi Atenolol Deskripsi Indikasi Dosis Komposisi Asam Mefenamat Deskripsi Indikasi Dosis Komposisi Ilustrasi (Foto: Thinkstock) Berita Lainnya Manusia Bisa Self-Healing Seperti Wolverine di X-Men dengan Implan Ini Murah, Produsen Berharap Obat Kankernya Masuk Katalog Obat JKN Ciptakan Kader Kesehatan, Menkes Beri Penghargaan 15 Pemimpin Pramuka Bukan Kembaran Batman, Pria Ini Pakai Kostum Karet untuk Amal Bisa Turunkan Kualitas dan Jumlah Sperma, Masih Mau Merokok? Jakarta, Memasuki musim haji 2014 jemaah umat muslim Indonesia sudah mulai diberangkatkan sejak awal bulan September. Akan tetapi tidak semua jemaah yang mendaftarkan diri dapat berangkat, alasan utamanya karena masalah kesehatan calon haji terkait.

Calon haji akan dibagi status kesehatannya oleh petugas kesehatan haji dari Kementerian Kesehatan menjadi mandiri, observasi, pengawasan, dan tunda. Calon haji yang tidak bisa berangkat adalah mereka yang berada di status tunda seperti dikatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof dr Ali Ghufron Mukti.

"Dalam aspek kesehatan, jemaah haji dinyatakan tidak memenuhi syarat apabila status kesehatannya termasuk kategori tunda, mengidap salah satu atau lebih penyakit menular tertentu pada saat di embarkasi, dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan," papar Prof Ali.

Berkaitan dengan hal tersebut, status kesehatan keberangkatan haji di tahun 2014 dikatakan oleh Menteri Kesehatan, dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH, lebih banyak keberangkatan yang berisiko.

"Banyak yang berangkat lansia dan sudah sakit-sakitan. Mereka sudah menunggu lama bahkan ada yang sudah menunggu 20 tahun lho. Kan kasihan kalau tidak pergi walaupun memang risikonya adalah bahwa bisa meninggal di sana," kata Nafsiah saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, seperti ditulis pada Selasa (23/9/2014).

Menurut data dari Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI, sampai dengan Senin (22/9/2014), diketahui bahwa jamaah wafat sebanyak 36 jemaah. Lima jemaah wafat di embarkasi dan 31 jamaah wafat di Arab Saudi, dengan penyebab wafat tertinggi adalah penyakit Cardiovascular Diseases
sebanyak 51,61 %.

Hingga hari ke-21, jemaah haji risiko tinggi (Risti) karena usia 60 tahun ke atas yang masuk asrama sebanyak 33.943 orang. Sementara calon haji dengan Risti karena penyakit faktor risiko (PFR) sebanyak 58.103 orang.

Nafsiah mengatakan meski kondisi kesehatan para calon haji tidak dalam keadaan prima, hal tersebut tidak menyurutkan semangat jemaah untuk menunaikan ibadah haji.

"Bahkan banyak di antara mereka berdoa bisa meninggal di sana," tutup Nafsiah.

(up/up) Artikel detikHealth juga bisa dibaca melalui aplikasi detikcom untuk Android, BlackBerry, iPhone, iPad & Windows Phone. Install sekarang!

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

.sharemenu ul, .sharemenu ul li{list-style: none none outside;}.comment_balon { width: 65px;}.comment_balon a { text-decoration: none;}.comment_balon .satu {height: 35px;background: url(/image/detik.sprite.gif) 0px -720px no-repeat;text-decoration: none !important;font-size: 20px;text-align: center;padding-top: 7px;color:#666;font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;}
Loading...

0 komentar:

Posting Komentar